Pengumuman CPNS

Pengumuman CPNS
Masih Ada yang Curiga Calon Titipan

RADAR BOGOR - Sebagian besar pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) diliputi rasa kecewa setelah membaca pengumuman di Radar Bogor, kemarin. Maklum, dari 3.470 pelamar yang mengikuti tes tertulis di Kota Bogor, hanya 116 yang dinyatakan lolos. Begitupun dengan Kabupaten Bogor, dari 14.994 pelamar hanya 228 orang yang segera menyandang status PNS.

Egie Rahadian (24) warga Ciluar Kecamatan Sukaraja mengaku kecewa dengan hasil CPNS yang telah diumumkan. Egie belum bisa berlapang dada menerima hasil seleksi CPNS tersebut. Menurut pria lulusan salah satu perguruan tinggi swasta Bogor ini, masih ada indikasi pelamar titipan dalam penerimaan tahun ini. "Saya yakin lolos karena dalam tes tertulis beberapa waktu lalu tidak ada kendala yang berarti. Tetapi, saat pengumuman kok nama saya tidak ada," ujar Egie.

Perasaan kecewa juga menggelayuti hati Uus Nurullah (24). Walaupun sudah mempunyai pekerjaan, suasana hati pria yang tinggal di Bantarkemang itu membiru karena namanya tidak tercantum dalam pengumuman hasil CPNS Kota Bogor. "Zaman sekarang siapa yang tidak mau menjadi PNS. Saya harap tahun depan pemerintah lebih banyak membuka pintu agar jumlahnya tidak terlalu jomplang seperti sekarang. Belum lagi indikasi KKN masih kental terasa," cetus Uus.

Memang jumlah warga yang kecewa lebih banyak dibanding yang bersyukur namanya tercantum dalam pengumuman CPNS. Bagi yang berhasil, sujud syukur pun dilakukan untuk meluapkan kegembiraan. Bahkan, tak sedikit yang akan menggelar syukuran setelah dinyatakan lolos.

Tak hanya pelamar yang lolos bergembira, tetapi agen-agen koran juga merasakannya. Soalnya, Radar Bogor yang dijualnya sejak pagi buta sudah ludes. Pantauan Radar kemarin, salah satu agen koran di Cibinong, Santoso, mengaku kewalahan karena banyak masyarakat datang untuk membeli Radar Bogor atau sekadar melihat pengumumannya saja. "Radar Bogor sudah ludes sejak pagi. Makanya, saya sengaja menyisakan dua eksemplar untuk masyarakat yang ingin mengetahui hasil pengumuman saja," ucap agen yang terletak tak jauh dari Masjid Baitul Faidzin ini.

Hal serupa juga dialami Asep. Pedagang koran ini mengaku bahwa Radar Bogor sudah ludes sejak pukul 08:00 WIB.

“Padahal saya sudah menambahnya dua kali lipat, tetap saja ludes,” tambahnya. Hal senada juga diungkapkan Fatah. Penjual koran yang biasa mangkal di kantor Imigrasi Bogor ini mengaku sudah kehabisan stok sejak pukul 09:00 WIB.

Sementara warga yang tidak kebagian koran memilih meminjam pada temannya. Seperti terlihat di Taman Peranginan dan Taman Kencana. Warga yang tidak kebagian koran terlihat meminjam pada warga lainnya yang kebagian koran. ”Iya, dari tadi muter-muter sudah tidak dapat jatah,” ujar Marwan, yang terlihat mengintip koran yang dibaca oleh Iwan. Memang untuk pengumuman CPNS difokuskan lewat media cetak. Sedangkan pengumuman yang biasa ditempel di Bagian Kepegawaian tidak terlihat.

Marwan mengaku, sebenarnya bukan dia yang melamar CPNS, tetapi istrinya yang mendaftar. Meski setelah mengetahui nama istrinya tidak tercantum, Marwan hanya mengurut dada. ”Ya mungkin belum rezekinya,” tuturnya.


Pendaftaran Mulai 22 Desember

Sebelumnya Plt Sekdakot Bambang Gunawan mengatakan penempatan CPNS dilaksanakan Maret. Mereka harus melengkapi administrasinya terlebih dahulu untuk selanjutnya dikirim ke pemerintah pusat melalui Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

Hal senada diungkapkan Kabag Kepegawaian Pajar Maulana Yusup. Menurut dia, bagi yang lulus PNS hari ini proses penempatannya masih panjang karena menunggu pertimbangan teknis dari pusat. “Pemerintah membuat SK Penempatan Pegawai berdasarkan pertimbangan teknis dari pemerintah pusat. Jika SK Penempatan CPNS keluar Maret, maka mereka sudah bisa bekerja,” paparnya.

Pajar menjelaskan, pelamar yang dinyatakan lulus wajib daftar ulang terhitung mulai 22, 23, 24, 30 dan 31 Desember di Bagian Kepegawaian Setda Kota Bogor dengan menyerahkan kelengkapan administrasi.

Kelengkapan administrasi yang dimaksud antara lain surat lamaran yang ditujukan kepada walikota Bogor (ditulis tangan dengan tinta hitam di atas kertas folio bergaris dan bermaterai 6.000), fotokopi ijazah/STTB dan transkrip nilai yang disahkan oleh pejabat yang berwenang, fotokopi KTP yang masih berlaku, serta kartu tanda peserta ujian (asli dan salinannya).

“Bagi pelamar yang tidak melakukan daftar ulang pada waktu yang telah ditentukan, maka dianggap mengundurkan diri,” tandas Pajar